CARILAH AKHIRAT, DUNIAPUN KAU DAPAT
اَلْحَمْدُ
للهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ
عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ. قَسَّمَ عِبَادَهُ إِلىَ قِسْمَيْنِ فَمِنْهُمْ شَاكِرٌ وَمِنْهُمْ كَفُوْرٌ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ
وَهُوِ عَلىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنََّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
البَشِيْرُ النَّذِيْرُ وَالسِّرَاجُ اْلمُنِيْرُ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنِ اقْتَدَى بِهَدْيِهِمْ
إِلىَ يَوْمِ اْلحَشْرِ وَاْلمَصِيْرِ. وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا .أَمَّا بَعْدُ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ
مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ
تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ.
Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah swt.
Marilah kita jaga dan kita pelihara terus
iman dan taqwa kita hingga kita dimutasi oleh Allah swt ke alam ketiga, yaitu
alam kubur/barzah dalam keadaan Muslim (husnul khotimah).
Sebagai
mukmin tentu kita telah yakin bahwa manusia mengalami empat fase kehidupan:
alam arwah, alam dunia, alam barzah/kubur dan alam akhirat. Jika kita tidak
yakin adanya fase kehidupan seperti itu, maka kita belum masuk katagori mukmin.
Firman Allah swt:
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِالله وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ
يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ [البقرة : 28]
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal
kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan
dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
Hari Akhir (اليَوْمُ الآخِرُ) adalah fase keempat (pamungkas) dalam
perjalanan panjang hidup manusia. Dinamakan demikian karena: لِتَأَخُّرِهِ عَنِ
الدُّنْيَا
"Terjadi atau
datangnya setelah hari (kehidupan) di dunia". Hari akhir dimulai dengan datangnya kiamat, kehancuran
alam semesta, berlanjut hari kebangkitan, dimana seluruh umat manusia akan
dibangkitkan pada hari itu untuk dihisab dan dibalas segala amalnya selama di
dunia. Hari kiamat disebut dengan hari akhir karena:
لايَوْمَ
بَعْدَهُ حَيثُ يَسْتَقِرُّ أَهْلُ الجَنَّةِ فِيْ مَنَازِلِهِمْ وَ أَهْلُ
النَّارِ فِيْ مَنَازِلِهِمْ
"Tidak ada hari lagi sesudahnya, dan pada hari itu
ahli surga akan menetap disurga dan ahli neraka menetap dineraka".
Jamaah yang dirahmati Allah swt.!
Beriman kepada Hari Akhir artinya meyakini
dengan teguh apa yang diberitakan oleh Allah dalam kitab-Nya dan apa yang
disampaikan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya terkait dengan peristiwa yang
terjadi sesudah mati, mulai fitnah kubur, azab dan nikmat kubur dan seterusnya
sampai surga dan neraka. Iman kepada Hari Akhir termasuk salah satu rukun iman,
bahkan yang paling pokok. Hal ini dapat di lihat dalam banyak ayat dan
hadist (hadits Jibril) yang menjelaskan tentang pokok-pokok keimanan yang dikenal
dengan arkanul sittah lil iman (6 pokok keimanan). Dan oleh karena
pentingnya iman kepada hari akhir ini, maka Allah subhanahu wa ta'ala
sering mengaitkan iman kepada hari akhir dengan iman kepada diri-Nya. Allah subhanahu
wa ta'ala berfirman:
قَاتِلُوا الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالله وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ…
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian…". (QS. At Taubah [9]: 29)
Karena akhirat itu pasti dan kekal, semua manusia
menuju padanya, maka hal pokok yang harus kita persiapkan adalah mengumpulkan
bekal dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan kebahagian ketika kelak tinggal
di sana. Sebaliknya, dunia itu tidak pasti dan sementara. Boleh jadi harta yang
kita kumpulkan, kita tidak ikut menikmati karena keburu dimutasi ke alam kubur;
pangkat dan jabatan yang kita kejar berakhir ke terali besi/hotel prodeo;
anak yang kita pelihara dengan susah payah dan kita banggakan setelah dewasa mengecewakan
kita. Hidup di dunia sangat singkat bila dibanding akhirat. Sehari di akhirat
sama dengan seribu tahun di dunia (as Sajadah: 5) atau lima puluh ribu tahun
(al Ma’arij:4) hitungan hari dunia. Karena demikian singkatnya sampai Nabi saw. pernah berpesan kepada Abdullah Ibnu
Umar ra., sambil memegang pundaknya, beliau berkata,
. كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau
bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (HR. al-Bukhari)
Abdullah Ibnu Umar ra. pun memegang teguh wasiat Nabi, baik
dalam ucapan maupun perbuatan. Dalam ucapannya beliau berkata setelah
menyampaikan hadits tersebut,
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلا تَنْتَظِرِ
الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ
صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Bila engkau berada di sore
hari, maka janganlah engkau menanti datangnya pagi. Sebaliknya bila engkau
berada di pagi hari, maka janganlah menanti datangnya sore. Gunakanlah waktu
sehatmu (untuk beramal ketaatan) sebelum datang sakitmu. Dan gunakan hidupmu
(untuk beramal shalih) sebelum kematian menjemputmu.” (HR. al-Bukhari)
Disamping pasti dan kekal,
akhirat bagi Mukmin tentu lebih baik daripada dunia dan apa yang dijanjikan
Allah swt melalui lisan para nabi-Nya pasti terwujud:
وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأولَى.
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى [الضحى : 4 - 6]
dan sesungguhnya akhir itu lebih
baik bagimu dari permulaan. Dan
kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi
puas.
Akhirat
itu pasti, kekal dan lebih baik bagi seorang Mukmin, maka yang harus kita raih
dengan serius adalah akhirat, bukan dunia. Para leluhur kita punya filosofi,
mencari akhirat laksana menanam padi, dunia seperti rumput. Bila kita menanam
padi akan mendapat rumput, tapi jika kita tanam rumput tak akan tumbuh padi.
Bila kita berupaya mendapat akhirat dunia juga akan kita peroleh. Oleh karena
itu, Allah swt. memerintahkan kita mencari akhirat dan sekedar tidak melupakan
dunia:
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ الله الدَّارَ الآخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ
نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكَ وَلاتَبْغِ
الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ الله لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ [القصص : 77]
Dan carilah
pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah swt.
Suatu
hal yang wajar bila kepentingan akhirat yang harus kita prioritaskan, disamping
karena karakternya yang pasti, kekal dan lebih indah juga karena akhirat tidak
kasat mata, ghoib dan tidak berdampak langsung hari ini. Namun yang harus kita
pahami bahwa bahagia dan celaka di akhirat tergantung amal kita di dunia ini, bukan
apa katanya nanti. Allah swt menyatakan:
وَيَوْمَ تَقُومُ
السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَتَفَرَّقُونَ . فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَهُمْ فِي
رَوْضَةٍ يُحْبَرُونَ . وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الآخِرَةِ
فَأُولَئِكَ فِي الْعَذَابِ مُحْضَرُونَ. [الروم : 14 - 16]
Dan pada hari terjadinya
kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga)
bergembira. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
Kami (Al Qur'an) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap
berada di dalam siksaan (neraka).
Dalam ungkapan lain disebutkan:الدنيا مزرعة الاخرة = dunia adalah lahan untuk menggapai akhirat. Kalau sawah –
ladang kita tanami dengan tanaman yang berkualitas/biلاit unggul, kita rawat dan pupuk dengan
baik, maka hasilnya akan memuaskan.
Sidang Jum’ah yang berbahagia!
Adapun jika kita meminta tentu minta yang maksimal,
yaitu bahagia di dunia dan akhirat, sebagaimana ungkapan orang-orang Mukmin:
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا
آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
[البقرة : 201]
Dan di antara mereka ada
orang yang berdo`a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Itulah do’a “sapu jagat” yang
jami’-mani’. Semoga Allah swt menganugrahkan kebahagiaan fi darain,
inhere and hereafte. Amin ya Mujibas saailiin!
باَرَكَ الله لِى وَلَكُمْ فىِ اْلقُرْانِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ
بِمَافِيْهِ مِنَ اْلأيات وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ الله مِنِّى
وَمِنْكُمْ تِلاوتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وَقُلْ رَبِّ
اغْفِرْوَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ ٭
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي
يَقْضِي بِاْلحَقِّ وَيَحْكُمُ بِاْلعَدْلِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ
مُسْتَقِيْمٍ، يَقْدِرُ اْلأُمُوْرَ بِحِكْمَةٍ وَيَحْكُمُ بِالشَّرَائِعِ لِحُكْمِهِ
وَهُوَ الْحَكِيْمُ اْلعَلِيْمُ، أَرْسَلَ الرُّسُلَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ
وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ اْلكِتَابَ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوا فِيْهِ
وَلِيَقُوْمَ النَّاسَ بِاْلقِسْطِ وَيُؤْتُوا كُلَّ ذِي حَقٍّ حَقَّهُ مِنْ غَيْرِ
غُلْوٍ وَلاَ تَقْصِيْرٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَالتَّابِعِيْنِ
لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن، أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ
تَعَالَى وَانْصُرُوْا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَأَطِيْعُوْهُ يَثِبُكُمْ
فَقَالَ
تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ،
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ
مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ
سَادَتِنَااَصْحَابِ رَّسُوْلِ
اللهِ اَجْمَعِيْنَ وَعَنْ بَقِيَةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِماَتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
ياَوَاهِبَ اْلعَطِياَتِ،
اللَّهُمَّ يَسِّرْنا لليُسْرَى وَجَنِّبْنا العُسْرَى واغْفِرْ لَنا في الآخِرَةِ
والأُوْلىَ وَاجْعَلْنا مِنْ أئمَّةِ المُتَّقِينَ، اللَّهُمَّ انْصُبْ فِي بِلاَدِنَا
هَذَاإِمَامًا عَادِلاً وَبِلاَدِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ
قَدِيْرٍ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ* سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ*
وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ* وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ*
عِبَادَ
اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتاَءِ ذِيْ اْلقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاَءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ* يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ*
فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ*
Posting Komentar untuk "CARILAH AKHIRAT, DUNIAPUN KAU DAPAT"