Perangkat Untuk Keselamatan Dunia Akhirat
azahri.com ~ Naluri alamiah pada diri seseorang dapat membawa manfaat dan madarat, tergantung pada penyalurannya. Bila disalurkan ke jalan yang baik dan benar dapat mengangkat pribadi seseorang ke tingkat kehormatan dan kemuliaan. Sebaliknya, jika disalurkan di jalan keburukan dan kemaksiatan dapat menjatuhkan manusia kepada kehinaan.
Agar naluri tidak membawa kepada jalan yang sesat, maka Allah swt. memberikan perangkat lain kepada manusia. Perangkat lain dimaksud dapat kita temukan pada uraian Syekh Musthafa Al Maraghi, dalam tafsirnya Al Maraghi, ketika beliau menafsirkan ayat 6 Surat Al Fatihah : اهْدِÙ†َا الصِّرَاطَ الْÙ…ُسْتَÙ‚ِيمَ ( tunjukkan kami ke jalan yang lurus), beliau mengemukakan bahwa:
هداية الله للانسان علي
ضروب: هداية الهام, هداية Øواس, هداية العقل ,هدايةالاديان وشرائع
Hidayah Allah Swt kepada manusia ada 4 (empat) macam:
hidayah ilham ((هداية الإلهام, hidayah hawas ((هداية الØواس, hidayah akal (هداية العقل) serta hidayah agama dan syariat (هداية الأديان
والشرائع).
Beliau memasukkan naluri dalam katagori hidayah ilham,
disamping tiga hidayah yang lan dengan penjelasan
singkat sebagai berikut:
1. Hidayah ilham/instinc adalah hidayah yang diberikan Allah
kepada manusia sejak dalam kandungan. Dalam kandungan berupa gerakan janin dan ketika bayi lahir serta merta menangis, lalu tangisan bayi mendorong sang ibu memberikan air susu dan
bayi merespon pemberian sang ibu tersebut.
2. Hidayah hawas/alat perasa yakni pemberian Allah swt berupa perangkat pada tubuh kita untuk mengindra berbagai macan
rasa yang sering disebut panca indra: mata, telinga, hidung, lidah
dan kulit, sehingga kita bisa merasakan lezatnya makanan,
segarnya udara dsb
3. Hidayah akal, yakni perangkat pada manusia
yang memiliki fungsi yang dahsyat. Akal
merupakan nikmat Allah Swt yang membedakan manusia dengan binatang, dengan akal manusia dapat menundukkan dan mengalahkan
makhluk lain yang lebih kuat dan besar. Dengan akal juga, manusia dapat
mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, menemukan berbagai teknologi yang mempermudah hidupnya, bahkan menguasai dunia dengan segala isinya untuk kesejahteraan umat manusia. Akal yang
menjadikan manusia mahluk berbudaya.
4. Hidayah agama/aturan langit, yakni hidayah dari luar diri
manusia yang bersumber dari langit berupa petunjuk-petunjuk untuk kebaikan
manusia di dunia dan akhirat. Dengan tiga hidayah tersebut di atas manusia
belum mampu mempertahankan eksistensinya sebagai mahluk yang paling sempurna
karena akal manusia masih sangat terbatas kemampuanya, tidak bisa menjangkau
di luar alam syahadah, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan: uluhiyat (ketuhanan), nubuat (kanabian), ruhiyat (ruh) dan sam’iyat ( berita langit: surga, neraka
dll.) maka Allah menurunkan hidayah agama/syariat.
Hidayah dalam pandangan
Syekh Musthafa Al Maraghi bukan
semata-mata diartikan petunjuk dari Allah Swt yang bersumber wahyu atau ajaran
agama, namun juga berupa perangkat yang melekat pada diri manusia berupa ilham, panca indra dan akal yang diharapkan dapat memandu manusia
menempuh jalan yang lurus. Namun
faktanya dengan ketiga hidayah itu manusia masih berpotensi besar sesat jalan
sehingga Allah Sswt melengkapi dengan hidayah agama/syariat dan hidayah terkhir
ini jika diikuti pasti menuju jalan yang
lurus/benar.
Naluri alamiah sebagai
pemberian Allah swt kepada manusia tidak mengenal era, apakah era primitif, era modern maupun era milenial.
Kapan saja manusai lahir pasti
dilengkapi dengan naluri alamiah.
Persoalan besarnya sekali lagi
ada pada penyalurannya. Di era milenial
yang serba melintasi dengan kecanggihan teknogi informasi semakin
mempermudah penyaluran naluri alamiah ke jalan yang tidak benar, terutama
naluri seksual. Sebut saja maraknya penyebaran gambar/video porno melalui
youtobe, twitter, instagram dsb, prostitusi online dan macam ragam kemaksiatan
berbasis online lain yang sebelum era
internet tidak terbayangkan.
Naluri alamiah tidak bisa
dinegasikan dengan alasan apapun karena ia merupakan suatu perangkat satu
kesatuan dalam kesejatian manusia. Justru naluri alamiah dapat menjadi
energi penggerak menggapai cita-cita
luhur. Nafsu sahwat yang menggelora disalurkan melalui kanal-kanal syar’i yang
indah, tidak diberangus dengan dalil bahwa nafsu sahwat biang kerok kerusakan.
Islam hadir sebagai panduan mengarahkan naluri alamiah, panca indara bahkan akal ke jalan yang benar. Nafsu sahwat/birahi disalurkan
melalui lembaga pernikahan yang agung guna menggapai rumah tangga yanng
samawa.
Posting Komentar untuk "Perangkat Untuk Keselamatan Dunia Akhirat"