Mukjizat Al Qur'an Part 2 (Terpelihara Keasliannya)
azahri.com ~ Al Qur’an
adalah satu-satunya kitab di dunia yang sempurna dan terpelihara keasliannya,
karena Allah SWT sendiri yang memeliharnya, sebagaimana firmanNya:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah
yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.
(al-Hijr : 9)
Al Qur’an adalah
satu-satunya kitab yang menantang manusia kafir untuk membuat yang semisalnya.
Di dalam A Qur’an ada empat kali dan tahapan penantangan kepada manusia.
a. Allah menantang untuk membuat yang seperti Al Qur’an, sebagaimana tertera dalam surat Ath Thur: 34.
فَلْيَأْتُوا بِحَدِيثٍ مِثْلِهِ إِنْ كَانُو صَادِق.
Maka
hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Qur'an itu jika mereka
orang-orang yang benar.
b. Allah menurunkan tantangan-Nya,
yaitu hanya beberapa surat saja, tertera dalam Surat Hud :13
أَمْ
يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوا
مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ.
Bahkan
mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu",
Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang
dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup
(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".
c. Allah menantang yang ketiga kalinya, yang lebih ringan dari sebelumnya, hanya membuat satu surat saja. Hal ini tertera dalam Al Qur’an surat Yunus: 38.
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِثْلِهِ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau
(patutkah) merekmengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah:
"(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat
seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya)
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."
d. Dan tantangan yang inipun mereka tak sanggup memenuhinya. Maka
Allah menantang dengan tantangan yang terakhir yang paling ringan, yaitu
mendatangkan semisal ayat-ayat Al Qur’an. Hal ini tercantum dalam surat Al
Baqoroh ayat 23.
وَإِنْ
كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ
وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dan
jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada
hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Upaya-upaya
untuk memalsukan A Qur’an ataupun membuat yang semisal dengan A Qur’an telah
dilakukan oleh orang-orang kafir sejak zaman dahulu, namun usaha-usaha itu tak
pernah berhasil.
Di
zaman Rasulullah ada seorang nabi palsu, Musailamah Al-Kadzab, yang ingin
menyaingi Rasulullah dengan mendakwakan dirinya sebagai nabi. Musailamah
Al-Kadzab bersahabat dengan ‘Amr bin Ash, salah satu sahabat nabi yang termasuk
terakhir dalam memeluk Islam. Ketika surat Al-‘Ash turun, ‘Amr bin Ash belum
masuk Islam, tetapi ia sudah mendengarnya.
Ketika
Musailamah Al-Kadzab berjumpa dengan ‘Amr bin Ash, Musailamah bertanya : “Surat
apa yang turun kepada sahabatmu di Mekah itu?” ’Amr bin Ash menjawab, “Turun
surat dengan tiga ayat yang begitu singkat, tetapi dengan makna yang begitu
luas.” “Coba bacakan kepadaku surat itu!” Kemudian surat Al-’Ashr ini dibacakan
oleh ‘Amr bin Ash.
Musailamah
merenung sejenak, ia berkata, “Persis kepadaku juga turun surat seperti itu.”
‘Amr bin Ash bertanya, “Apa isi surat itu?” Musailamah menjawab: “Ya wabr, ya
wabr. Innaka udzunani wa shadr. Wa sãiruka hafrun naqr. (Hai kelinci, hai
kelinci. Kau punya dada yang menonjol dan dua telinga. Dan di sekitarmu ada
lubang bekas galian.)” Mendengar itu ‘Amr bin Ash, yang masih kafir, tertawa
terbahak-bahak, “Demi, engkau tahu bahwa aku sebetulnya tahu bahwa yang kamu
omongkan itu adalah dusta.”
Di saat yang
lain Musailamah Al Kadzab mencoba meniru surat Al Fiil dengan surat yang
dikarangnya:
“الفيل مالفيل وما ادرك مالفيل له ذنب وبيل و حرطوم طويل
"Alfiil, maal fiil,
wa maa adrakamaal fiil, lahu dzanabun wabiilun, wa khurthuumun thawiil” yang
artinya: “Gajah. Tahukah anda gajah? Apakah gajah itu? Dan tahukah anda apakah
gajah itu? Ia berekor pendek & berbelalai panjang”. Lucu sekali bukan?
Di era modern
ini upaya pemalsuan A Qur’an juga dilakukan dengan lebih gencar, salah satunya
yaitu penerbita A Qur’an Palsu pada tahun 2009 yang dilakukan oleh Penerbit
asal Amerika, Omega 2001 dan One Press dengan judul hard cover “Furqanul Haq”
dalam huruf Arab dan “True Furqan” dalam huruf Latin. Dan usaha ini pun gagal
total
Posting Komentar untuk "Mukjizat Al Qur'an Part 2 (Terpelihara Keasliannya)"