SUBTANSI HIJRAH ADALAH PERUBAHAN
Ada sebagian umat Islam yang
kurang pas memahami bahwa bulan Muharram dianggap sebagai bulan hijrahnya Nabi
Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Menurut para ahli sejarah hijrah
Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib
(Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal. Adapun pemahaman bulan Muharram sebagai
bulan Hijrah Nabi karena bulan Muharram dijadikan sebagai bulan pertama dalam kalender Islam/Hijriah.
Suasana memperingati tahun
baru Hijriyah dan Masehiyah di Indonesia nuansanya beda. Tahun baru Islam
disambut dengan sederhana, ala kadarnya. Maksimal dimeriahkan dengan pawai obor, lomba shalawat,
tilawah Al Qur’an, adzan dan sejenisnya. Berbeda dengan tahun baru Masehi yang
diperingati dengan sangat meriah: pesta
pora semalam suntuk dengan nyala kembang api dan letusan petasan yang
memekakkan telinga serta tiupan terompet dimana-mana. Bahkan sering muda-mudi
kedapatan mabuk dan mengadakan hubungan sex bebas, dst.
Memperingati tahun baru Islam dan Masehi seharusnya memang beda, karena memperingati tahun Hijriah sesungguhnya adalah mengenang sejarah perubahan perkembangan dakwah Rasulullah Saw dan para sahabat, di Makah yang lamban dan di Madinah yang berkembang pesat. Di Makah Rasulullah dan para sahabat menghadapi boikot ekonomi, siksaan fisik, cemoohan dan caci maki dari Kafir Quraisy yang secara sosial ekonomi dan politik lebih mapan. Sementara di tempat yang baru, Madinah mendapat sambutan yang luar biasa, penuh semangat dan dukungan maksimal dari kaum Muslimin Madinah.
Hijrah secara bahasa adalah pindah atau migrasi yang meniscayakan
perubahan. Secara istilah mengandung dua makna yaitu, hijrah makani dan hijrah
maknawi . Hijrah makani artinya hijrah secara fisik berpindah dari suatu tempat
yang kurang baik menuju yang lebih baik dari negeri kafir menuju negeri Islam.
Adapun hijrah maknawi artinya berpindah dari nilai yang kurang baik menuju
nilai yang lebih baik, dari kebatilan menuju kebenaran, dari kekufuran menuju
keIslaman.
Makna terakhir oleh Ibnu
Qayyim bahkan dinyatakan sebagai al-hijrah al-haqiqiyyah. Alasannya hijrah
fisik adalah refleksi dari hijrah maknawi itu sendiri. Dua makna hijrah
tersebut sekaligus terangkum dalam hijrah Rasulullah SAW dan para sahabatnya ke
Madinah. Secara makani jelas mereka berjalan dari Mekah ke Madinah menempuh
padang pasir sejauh kurang lbh 450 km. Secara maknawi jelas mereka hijrah
demi perubahan dakwah Islam yang lebih gemilang.
Hijrah itu identik dengan pengorbanan.
Pengorbanan meninggalkan kemapanan, meninggalkan semua asset yang telah
dikumpulkan dengan jerih payah selama bertahun tahun, meninggalkan keluarga
tercinta, pekerjaan, sanak famili, sahabat dsb. Namun dibalik itu semua ada perubahan
yang menjanjikan, yakni kehidupan dunia
dan akhirat yang lebih baik.
Secara naluriah umumnya manusia
akan merasa berat meninggalkan zona nyaman berpindah ke suatu tempat asing yang
penuh tantangan dan belum menjanjikan kemapanan. Namun semua keragu-raguan
menjadi sirna karena ada perubahan yang dijanjikan oleh Allah dan Rasulnya,
yakni kehidupan yang lebih lapang dan rezeki yang melimpah. Allah SWT berfirman dalam Surat An Nisa’ 100:
وَمَن يُهَاجِرْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ
يَجِدْ فِى ٱلْأَرْضِ مُرَٰغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَن يَخْرُجْ مِنۢ بَيْتِهِۦ
مُهَاجِرًا إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ يُدْرِكْهُ ٱلْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ
أَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Artinya: Barangsiapa berhijrah di jalan Allah,
niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat yang luas dan rezeki yang
banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah
dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang
dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Subtansi perubahan yang dapat
kita ambil dari peristiwa hijrah atau momen memperingati hijrah Rasulullah dari
Makkah ke Madinah sebagai awal tahun kalender Islam, diantaranya:
1.
Hijrah melahirkan perubahan
persaudaraan antar suku dan etnis, bahkan bangsa. Seperti yang dicontohkan oleh
Rasulullah Saw. pada saat beliau mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan
kaum anshar, bahkan dengan bangsa Yahudi sebelum mereka berkhianat.
2.
Hijrah melahirkan perubahan semangat
perjuangan tanpa putus asa dan rasa optimisme yang tinggi, yaitu semangat
berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan hijrah dari hal-hal
yang baik ke yang lebih baik.
3.
Rasulullah Saw. dan para
sahabatnya mengubah rasa sedih dan putus asa menjadi senang dan penuh harapan dengan berhijrah, Meski
harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara dan harta benda akan berjumpa
dengan sahabat baru dan masa depan yang
lebih menjanjikan kesuksesan.
4.
perisitwa hijrah Rasululah dan
para sahabatnya dari Makkah ke Madinah merupakan tonggak sejarah perubahan yang
monumental, dari keterpurukan berubah menuju kemajuasn dan kejayaan, izul Islam
wal Muslimain.
Perubahan apa yang dapat kita perbuat
terhadap diri kita, dimana jatah umur kita semakin berkurang, meskipun bilangan
umur kita bertambah? Agar terjadi perubahan yang konsisten dan signifikan, maka
selayaknya kita mempergunakan kesempatan hidup di dunia ini dengan sebaik
mungkin, giat belajar dan bekerja, rajin beribadah dsb. Jangan menyia-nyiakan
waktu dengan kegiatan yang tidak bermanfaat: nongkrong di warung kopi
berjam-jam dengan ngoprol ngalor-ngidul, kebut-kebutan di jalan. Pendek kata, kita
gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup dengan
bercermin kepada nilai-nilai dan semangat hijrah Rasulullah dan para
sahabatnya.
Subtansi dari peringatan tahun baru Hijriah adalah pada
soal perubahan, perubahan diri lebih berkualitas, perubahan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara kearah yang lebih adil, makmur dan sejahtera. Mari
kita jadikan peringatan tahun baru Hijriyah 1445 ini dengan semangat meningkatkan
kinerja dimana kita berkiprah, meningkatkan amal kebaikan sesuai dengan
kemampuan kita masing-masing, dan yang
tak kalah penting adalah mengambil peran dalam perubahan Indonesia yang lebih maju dan beradab.
Semoga Allah SWT menganugerahi
kekuatan lahir dan batin kepada kita untuk dapat berhijrah, dari ketidakpastian dan bercokolnya kedholiman
kepada masa depan yang gemilang adil dan makmur. Lawan kedholiman, tegakkan
keadilan!
Selamat Tahun Baru 1 Muharram 1445 Hijriyah!
Posting Komentar untuk " SUBTANSI HIJRAH ADALAH PERUBAHAN"