Seputar Ibadah Khusus Bulan Rajab
1.
Keistimewaan bulan Rajab
Bulan
Rajab adalah bulan ke 7 dari kalender kamariah, terletak antara bulan Jumadil Akhir dan bulan
Sya’ban. Bulan Rajab termasuk bulan haram. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي
كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ
حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
”Sesungguhnya bilangan bulan
pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan)
agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang
empat itu.” (QS. At-Taubah: 36)
Lalu apa saja empat bulan
suci tersebut? Dari Abu Bakrah radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ
وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ،
ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ،
وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan
langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat
bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah
dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara
Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari, no. 3197 dan Muslim,
no. 1679).
Jadi
empat bulan suci yang dimaksud adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3)
Muharram; dan (4) Rajab.
Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan atau
peperangan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
Kedua, Berbuat kebaikan atau amal shaleh diberi pahala berlipat, sebaliknya
berbuat kemaksiatan atau kejahatan dosanya berlipat (Lihat Zaadul Maysir,
tafsir surat At Taubah ayat 36)
2. Amalan Khusus bulan
Rajab
Apakah ada amalan khusus
bulan Rajab sebagaimana dilakukan oleh sebagaian umat Islam, antara lain:
a. Menghidupkan Malam
Pertama Bulan Rajab
Malam
pertama bulan Rajab adalah salah satu malam yang mustajab bagi doa yang
dipanjatkan umat muslim. Dalam kitab Al-Umm, Imam Syafi'i menyatakan:
وَ بَلَغنَا اَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: اِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمسِ لَيَالٍ
فِي لَيلَةِ الْجُمعَةِ، وَ لَيلَةِ الْاضْحَى، وَ لَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَلَيلةٍ
مِن رَجَب، وَ لَيلَةٍ النِّصفَ مَن شَعبَان
"Sesungguhnya
doa diijabah pada lima malam: malam jum'at, malam iduladha, malam idulfitri,
malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan bulan Sya'ban."
Karena keistimewaan yang
tinggi, umat Islam disarankan untuk menghidupkan malam pertama bulan Rajab
dengan memanjatkan doa dan melakukan amal baik seperti shalat sunnah dan
berzikir sebanyak-banyaknya.
Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan:
"Barang siapa menghidupkan malam pertama dari bulan Rajab, maka hatinya
tidak mati dikala matinya hati orang lain. Dan Allah mencurahkan kebaikan di
atas kepalanya banyak-banyak, dan dia keluar dari dosa-dosanya seperti saat
baru dilahirkan oleh ibunya, dan dia memberi syafaat kepada 70 ribu orang yang
berdosa yang harusnya masuk neraka." (Lubbul Albab, Maulana Tajul Arifin)
(A'rojiyah).
Shalat Roghoib atau biasa juga disebut
dengan shalat Rajab adalah shalat yang dilakukan di malam Jum’at pertama bulan
Rajab antara shalat Maghrib dan Isya. Di siang harinya sebelum pelaksanaan
shalat Roghoib (hari kamis pertama bulan Rajab) dianjurkan untuk melaksanakan
puasa sunnah. Jumlah raka’at shalat Roghoib adalah 12 raka’at. Di setiap
raka’at dianjurkan membaca Al Fatihah sekali, surat Al Qadr 3 kali, surat Al
Ikhlash 12 kali. Kemudian setelah pelaksanaan shalat tersebut dianjurkan untuk
membaca shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak
70 kali.
Di antara keutamaan yang disebutkan pada
hadits yang menjelaskan tata cara shalat Raghaib adalah dosanya walaupun
sebanyak buih di lautan akan diampuni dan bisa memberi syafa’at untuk 700
kerabatnya. Namun hadits yang menerangkan tata cara shalat Roghoib dan
keutamaannya adalah hadits maudhu’ (palsu). Ibnul Jauzi meriwayatkan hadits ini
dalam Al Mawdhu’aat (kitab hadits-hadits palsu).
b. Berpuasa
Berpuasa adalah salah satu amalan bulan Rajab yang
memiliki banyak keutamaan ketika dilaksanakan. Keutamaan berpuasa di bulan
Rajab karena iman dan ikhlas dalam kitab Durratun Nasihin dirincikan
sebagai berikut:
Puasa 1 hari: mendapat ridha Allah,
Puasa 2
hari: mendapat kemuliaan yang tidak habis disebutkan oleh penghuni langit dan
bumi,
Puasa 3
hari: diselamatkan dari bencana dunia dan adzab akhirat, penyakit gila, kusta,
dan fitnah dajjal,
Puasa 7
hari: ditutup tujuh pintu jahannam untuknya,
Puasa 8
hari: dibuka delapan pintu surga untuknya,
Puasa 10
hari: segala sesuatu yang ia minta, akan Allah kabulkan,
Puasa 15
hari: Allah ampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu, kesalahan-kesalahannya
digantikan dengan kebaikan. Dan barang siapa yang menambah puasanya,
Allah akan tambahkan juga pahala baginya.
c. Memperbanyak
Shalawat
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW memiliki
banyak keutamaan, terlebih jika diperbanyak dalam bulan Rajab. Dari
Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: Jibril telah datang
kepadaku dan berkata, "Ya Muhammad, tidak seorang pun yang bershalawat
kepadamu kecuali didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Dan barang siapa yang
didoakan oleh malaikat, maka ia tergolong penghuni surga."
Berbagai bacaan shalawat dapat diperbanyak pada siang
dan malam hari di bulan Rajab; mulai dari yang bacaannya singkat seperti
shalawat Jibril hingga yang panjang seperti shalawat nariyah dan badar.
d. Membaca
Istighfar Lebih Banyak
Di antara amalan-amalan bulan Rajab, para ulama
menganjurkan untuk memperbanyak memohon ampunan kepada Allah swt dengan bacaan
istighfar.
Bacaan istighfar bulan Rajab adalah: رب اغفرلي وارحمني و تب عليَّ Umat muslim
disunnahkan membacanya sebanyak 70x setiap pagi dan sore hari di bulan Rajab.
e. Berdzikir
Bacaan Doa dan Tasbih
Bahwa ketika telah memasuki bulan Rajab, Rasulullah SAW
banyak membaca doa:
اللهمّ بارك لنا في رجب و شعبان و بلعنا رمضان و
حصل مقاصدنا
(Allahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'bana wa
ballighnaa ramadhana wa hassil maqashidanaa)
Selain itu,
terdapat bacaan tasbih harian bulan rajab yang dianjurkan untuk dibaca 100x
setiap harinya.
Tanggal
1-10 Rajab سبحان
الله الحي القيوم (Subhanallahil hayyul qayyuum)
Tanggal
11-20 Rajab سبحان
الله الاحد الصّمد (Subhanallahil ahadish shamad) Tanggal
21-30 Rajab سبحان الله الرؤوف الرحيم
(Subhanallahir rauufur rahiim)
Kitab Duratun Nashihin di tulis oleh
Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khubawi yang berisi kisah-kisah berbau rohani dalam rangka
memberikan media bagi masyarakat sekitarnya, secara khusus dan masyarakat luas
secara umum untuk lebih condong kepada ajaran islam. Syekh Usman sendiri adalah
seorang ulama abad 18 asal Konstantinopel (sekarang Kota Istanbul), Turki.
Beliau wafat tahun 1224 H, tidak lama setelah mengarang kitab yang akan penulis
bahas; Durratun Nasihin fi Al-Wa’dz wa Al-Irsyad (Mutiara Para Penasihat:
Nasihat dan Petunjuk).
Doktor alumnus Universiti Kebangsaan
Malaysia (UKM), Bangi, Malaysia Fakultas Pengajian Islam bidang studi ilmu
hadis, Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA. Dalam penelitiannya itu, beliau
menyimpulkan bahwa 30% dari total 389 hadis yang ada dalam Kitab Durrot An-Nasihin
adalah hadis maudhu’ atau
palsu. Sedangkan sisanya diperinci, ada yang sahih, hasan, dan daif.
Posting Komentar untuk "Seputar Ibadah Khusus Bulan Rajab "